BUKAN hanya tubuh manusia yang bisa terkena paralysis atau kelumpuhan. Kehilangan fungsi otot dan kehilangan kepekaan terhadap sensasi. Kelumpuhan itu bisa disebabkan oleh cedera atau penyakit yang mempengaruhi sistem saraf. Dalam satu metafora, tubuh politik dan demokrasi pun bisa terserang paralysis. Terjadi disfungsi infrastruktur politik. Tercipta degradasi dalam kehidupan politik dan demokrasi, berupa mati rasa terhadap nilai kebenaran dan ideal dari kegiatan berpolitik berdemokrasi.
Meminjam cara penguraian dunia medis, kelumpuhan politik dan demokrasi itu, bisa disebabkan oleh setidaknya empat picu sebab.
Menelusur empat sebab
Pertama, faktor eksternal berupa bekerjanya ‘zat-zat’ dan kepentingan ‘asing’ maupun ‘vested interest’ ekonomi –yang kerap berkolusi dengan kekuasaan– dengan daya rusak terhadap tubuh politik dan demokrasi. Continue reading “Menuju Paralysis Politik dan Demokrasi Indonesia”